Keroncong Indonesia Berduka

           Andjar Any. Di kalangan para pecinta lagu keroncong siapa yang tak kenal nama ini, beliau adalah seorang pencipta lagu-lagu keroncong dan campursari yang sebagian besar lagu-lagunya sangat populer dan enak di dengar. Andjar Any lahir pada tahun 1930 ini adalah pencipta lagu langgam Jawa yang telah menulis lebih dari 2000 lagu, antara lain Yen Ing Tawang Ana Lintang, Jenang Gula, dan Jangkrik Genggong.

              Andjar Any kini telah tiada, beliau meninggal dunia dalam usia 78 tahun di RS PKU Muhamadiyah Solo. Menurut putrinya, Sandra, Andjar Any meninggal dunia hari Kamis tanggal 13/11/2008 pukul 21.00 dikarenakan penyakit stroke yang sudah lama diidapnya.

Rencananya jenazah akan dibawa pulang ke rumah duka, di Jl Purworejo VI-2, Mangkubumen, Solo dan dimakamkan pada hari Jumat (14/11) pukul 13.00 WIB di Astana Bibis Luhur, Solo.

         Selamat jalan wahai kawan, semoga semua amal baik dan jasa-jasamu diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan semoga semua anggota keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kesabaran.

Sumber: maestro-keroncong-dan-campursari-itu-telah-tiada

27 November 2008

Orkes Keroncong Gema Irama Nusantara (GIN) Di Pentas Musik Keroncong RRI Malang

            Pada tanggal 18 November 2008 Orkes Keroncong Gema Irama Nusantara (GIN) di bawah pimpinan Bapak Mintoyo kembali tampil pada acara pentas musik keroncong RRI Malang untuk yang kesekian kalinya. Pada pentas kali ini orkes keroncong GIN kekurangan materi penyanyi dikarenakan banyak para penyanyinya yang berhalangan untuk hadir. Hal ini disebabkan karena pergantian jadwal yang mendadak dari orkes keroncong lainnya yang tidak siap tampil pada saat itu sehingga terpaksa jadwal orkes keroncong GIN harus dimajukan. 
             Meskipun kekurangan penyanyi orkes keroncong GIN tetap bisa tampil dengan baik. Dengan keadaan seperti itu akhirnya satu penyayi terpaksa harus menyanyikan beberapa buah lagu sekaligus. Ini beberapa lagu yang sempat dibawakan oleh orkes keroncong GIN pada saat itu:

01. Keroncong Langgam - Putri Solo oleh Ibu Aster Dwi Kusrini.
02. Keroncong Langgam - Kasmaran oleh Ibu Aster Dwi Kusrini
03. Keroncong Langgam - Bengawan Solo oleh Imam (Bambang)
04. Keroncong Stambul - Baju Biru oleh Ibu Aster Dwi Kusrini
05. Keroncong Pop - Suci Dalam Debu oleh Adik Henny SMP 4 Malang

Bravo musik keroncong !!!

17 November 2008

Pentas Musik Keroncong RRI Malang

           Acara pentas musik keroncong RRI Malang ini merupakan suatu kegiatan rutin yang dihelat oleh RRI bekerjasama dengan PAMORI Malang (Perhimpunan Orkes Keroncong Republik Indonesia Malang). Pentas musik keroncong ini menampilkan semua orkes-orkes keroncong yang ada di Malang dan sudah tergabung di dalam PAMORI. Saat ini kelompok yang aktif sebanyak 16 group keroncong. Penampilan dilakukan secara terjadwal dan bergilir, sehingga tiap-tiap orkes keroncong mempunyai kesempatan untuk tampil dan disiarkan secara langsung melalui pemancar RRI Malang.Kegiatan ini biasanya dijadwalkan setiap hari selasa.
           Kegiatan pentas musik keroncong RRI Malang ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan musik keroncong agar senantiasa terjaga dan terpelihara kelestariannya. Hingga saat ini kegiatan pentas musik keroncong RRI Malang ini sedikit banyak bisa menarik perhatian khususnya dari kalangan remaja baik putra maupun putrid. Wujud ketertarikan ini antara lain dengan munculnya penyanyi-penyanyi keroncong baru dari kalangan remaja atau juga munculnya musisi-musisi/ pemain baru dalam pentas musik keroncong RRI Malang. Sudah barang tentu hal ini merupakan suatu berita yang baik karena kita tahu jarang sekali kaum remaja yang bisa tertarik pada musik keroncong. Karena tanpa adanya pemuda maka lambat laun musik keroncong bisa punah karena tidak ada generasi penerusnya.      Oleh karena itu diharapkan ke depan musik keroncong bisa terus eksis dan bisa diterima di semua kalangan masyarakat khususnya kalangan generasi muda penerus bangsa ini.

Bravo RRI Malang dan Musik Keroncong !!!

13 November 2008

Festival Musik Keroncong Se-Jawa Timur Di Kota Kediri

            Beberapa bulan yang lalu tepatnya di bulan Agustus 2008, di kota Kediri diadakan festival keroncong se-Jawa Timur. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah Kediri yang bekerjasama dengan beberapa sponsor terkait.. Pada kesempatan kali ini orkes keroncong Esha Karsa Nada ikut ambil bagian. Dan walhasil orkes keroncong Esha Karsa Nada meraih juara harapan.

Adapun lagu-lagu yang ditampilkan saat itu adalah:
1. Keroncong Pemuda-pemudi dilantunkan oleh Mas Tedjo
2. Stambul Cacha dibawakan oleh Christina
3. Kiss Me Quick dibawakan oleh Christ
           Festival ini sendiri diikuti oleh sekitar 57 Group Orkes Keroncong yang semuanya berasal dari daerah Jawa Timur. Dengan jumlah peserta sebanyak ini sebenarnya sudah bisa dikatakan lumayan untuk ukuran orkes keroncong. Ya karena kita sadari musik keroncong masih jarang peminatnya terutama dari golongan pemuda.

Adapun peraih juara dalam festival ini adalah sebagai berikut:
1. Juara I                   : Orkes Keroncong Ikabama dari Surabaya
2. Juara II                  : Orkes Keroncong El Beneto dari Kediri
3. Juara III                 : Orkes Keroncong Esha Karsa Nada dari Malang

Disamping sebagai wujud pelestarian budaya musik keroncong, festival seperti ini juga sebagai sarana untuk memacu kreativitas dalam bermusik bagi para musisi-musisi keroncong khususnya sehingga kualitas musik keroncong menjadi lebih baik. Sudah tentu menjadi harapan kita semua agar kegiatan seperti seyogyanya rutin dilakukan entah itu 1, 2 , atau 3 tahun sekali sehingga bisa menjadikan motivasi sekaligus merangsang tumbuh kembangya musisi-musisi keroncong yang baru di Jawa Timur khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Semoga even-even serupa bisa segera menyusul di kota-kota lainnya agar supaya musik keroncong semakin berkembang dan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Bravo musik keroncong !!!

Jenis Irama (Pukulan) Musik Keroncong

           Dalam membawakan sebuah lagu keroncong terkadang bermacam-macam jenis irama (model pukulan) yang dipakai. Irama ini sifatnya tidak baku, jadi biasanya terserah dari masing-masing kelompok keroncong. Terkadang juga melihat kecocokan dari lagu yang akan dimainkan atau juga karena kebiasaan dengan model apa lagu tersebut dimainkan. Perbedaan jenis irama ini sebagian besar dipengaruhi oleh alat-alat seperti ukulele (cuk), tenor (cak) dan selo (cello). Ketiga alat inilah yang pada umumnya dimainkan/ dipukul dengan cara yang berbeda (bervariasi) sehingga memberikan kesan irama yang berbeda dalam setiapjenis lagu. Pemberian sebutan untuk jenis irama ini terkadang bisa berbeda akan tetapi pada umumnya relatif sama.

 Berbagai jenis irama musik keroncong tersebut misalnya:
1. Jakarta’an atau Tugu: seperti pada lagu Keroncong Telomoyo.
    Jenis ini biasanya dipakai untuk jenis lagu yang jenaka. Jenis pukulan ukulelenya menyerupai keroncong tugu, senar pada ukulele tidak dipetik melainkan di pukul semua/ bersama-sama sesuai akordnya atau istilahnya di”genjreng”. 
2. Tamboleyong: seperti pada lagu Keroncong Tangis Sukamto.
    Jenis ini hampir sama dengan model di atas hanya perbedaan jumlah pukulan ukulelenya, begitu juga dengan permainan selonya juga ada perbedaan.
3. Folmat : biasa dipakai untuk jenis lagu berirama ¾ seperti pada lagu Langgam Aryati.
    Jenis irama ini merupakan kombinasi dari pukulan ukulele petikan dan genjrengan.
4. Petikan : biasa dipakai pada bait-bait awal lagu keroncong.
    Jenis irama ini merupakan  
5. Ropelan : biasa dipakai untuk pembuka lagu keroncong.
    Pada jenis ini ukulele dan cak dipukul secara terus-menerus/ simultan serta ada variasi pada pukulan bass. Biasanya dipakai untuk interlude lagu jenis keroncong.
6. Langgam Jawa: biasa dipakai jenis lagu langgam jawa seperti pada Langgam Yen Ing Tawang.
    Jenis ini merupakan adaptasi pada alat-alat gamelan jawa. Di sini alat ukulele di mainkan/ dipukul   menyerupai kenong dan cak dimainkan meyerupai siter serta selo meyerupai kendang.
7. Engkel : dipakai pada lagu keroncong pada umumnya
    Jenis ini yang umumnya dipakai dalam lagu-lagu keroncong. Biasanya dipakai pada bagian bait-bait awal lagu/ birama awal sebelum koda.
8. Double : dipakai pada lagu keroncong pada umumnya
    Jenis ini merupakan tingkat dua (dua kalinya) dari cara pukulan engkel dan biasanya dipakai pada bagian bait-bait kedua/ birama kedua setelah coda hingga lagu selesai.
9. Bolero : biasa dipakai untuk lagu-lagu ceria/ dansa.
    Jenis pukulan ini lebih terletak pada cara pemukulan selo yang meyerupai bongo yang banyak terdapat pada lagu-lagu latin.
10. Bebas : menyesuaikan karakter dari lagu yang akan dimainkan.

Bravo Musik Keroncong !!!

Permainan Musik Keroncong

Pada umumnya pola permainan musik keroncong asli mempunyai bentuk yang konsisten, seperti pada jenis lagu langgam, keroncong serta stambul. Jadi sudah ada bentuk yang baku pada masing-masing jenis lagu tersebut. Bentuk baku ini lebih terletak pada susunan akordnya (progesi akord) yang harus dimainkan dalam sebuah lagu. Dengan adanya bentuk yang konsis seperti ini sebenarnya tidaklah susah bagi seorang musisi untuk memainkan ketiga jenis lagu keroncong di atas, tinggal menghafalkan bentuk dari progesi akordnya maka sudah bisa memainkan banyak lagu-lagu keroncong.

Bentuk progresi akord tersebut seperti berikut:

1. Keroncong Langgam
Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama A - A - B - A dengan pengulangan dari bagian A kedua seperti lagu standar pop: Verse A - Verse A - Bridge B - Verse A, panjang 32 birama. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B. Meski sudah memiliki bentuk baku, namun pada perkembangannya irama ini lebih bebas diekspresikan.
Alur akord-nya sebagai berikut:
·    Verse A     | V7 , , , |I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
·    Verse A     |V7 , , , | I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
·    Bridge B      |I7 , , , |IV , , , | IV , V , | I , , , | I , , , | II# , , , | II# , , , | V , , ,|
·    Verse A      |V7 , , , |I , , , | IV , V7 , | I , , , | I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , , , |
Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini.

2. Keroncong Asli
Keroncong asli memiliki bentuk lagu A - B - C. Lagu terdiri atas 8 baris, 8 baris x 4 birama = 32 birama, di mana dibuka dengan PRELUDE 4 birama yang dimainkan secara instrumental, kemudian disisipi INTERLUDE standar sebanyak 4 birama yang dimainkan secara instrumental juga.
Alur akordnya seperti tersusun di bawah ini:
·    |V , , , |I , I7 , |IV , V7 , |I , , , | prelude diambil dari baris ke-7 (C1)
·    (A1) | I , , , | I , , , | V , , , | V , , , |
·    (A2) |II# , , , | II# , , , | V , , , | modulasi merupakan ciri keroncong asli
·    |V , , , | V , , , | V , , , |IV , , , | interlude standar utk semua lagu
·    (B1) | IV , , ,| IV , , ,|V7 , , , | I , , , |
·    (B2) |I , , , | V7 , , , | V7 , , , | I , I7 , |
·    (C1) |IV , V7 , |I , I7 , | IV , V7 , |I , , , |
·    (C2) | I , , , | V7 , , , | V7 , , ,| I , , , |

Berikut ini untuk skema yang lebih jelas.

Keroncong Asli Skema
Keroncong asli diawali oleh voorspel terlebih dahulu, atau intro yang mengarah ke nada/akord awal lagu, yang dilakukan oleh alat musik melodi seperti seruling/flut, biola, atau gitar.

3. Keroncong Stambul
Stambul merupakan jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-19 hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi stambul. Nama "stambul" diambil dari Istambul di Turki.
Alur akord Stambul Keroncong adalah sbb. (tanda - adalah tacet atau iringan tidak dibunyikan):
·    |I - - - | - - - - | - - - - |IV , , , | dibuka dg broken chord I utk mencari nada
·    |IV , , , |IV , , , |IV , V ,|I , , , |
·    |I , , , |I , , , |I , , , |V , , , |
·    |V , , , |V , , , |V , , , |I , , , |
·    |I , , , |I , , , |I , , , |IV , , , |
·    |IV , , , |IV , , , |IV , V , |I , , , |
·    |I , , , |I , , , |I , , , |V , , , |
·    |V , , , |V , , , |V , , , |I , , , |

Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat di wikipedia

Bravo Musik Keroncong !!!

Alat Musik Keroncong

Pada awal masa perkembangannya alat musik yang digunakan dalam musik keroncong berkali-kali mengalami perubahan. Pada awalnya alat yang dipakai untuk mengiringi adalah musik dawai seperti biola, ukulele serta cello. Perubahan ini dipengaruhi oleh keberadaan kesenian lain yang ada di masyarakat saat itu, seperti karawitan. Jadi ada beberapa percampuran alat musik lain di dalamnya. Pada abad ke-19 musik campuran ini sempat populer di banyak tempat di Nusantara. Dan mencapai masa keemasan hingga sekitar tahun 1960-an. Alat-alat musik tersebut meliputi:
- Seruling
- Sitar
- Rebab
- Alat-alt gamelan : Gendang, kenong, saron, gong.
- Rebana, dan lain-lain.

Tapi setelah mengalami banyak perubahan di sana-sini akhirnya susunan alat musik keroncong yang baku hingga saat ini meliputi:

1. Biola
Biola
2. Flute
Flute
3. Cuk (Ukulele Nilon)
Ukulele-Cuk
4. Cak (Ukulele String/ Baja)
Tenor-Cak
5. Selo (Cello)
Selo-Cello
6. Gitar Melodi
Gitar Melodi
7. Bass/ Kontra Bass
Bass-Kotra Bass

Bravo Musik Keroncong !!!

Musik Keroncong Saat Ini

            Kalau dilihat, perkembangan musik keroncong di Indonesia sangatlah kurang atau bisa dibilang masih minim. Ini kalau dilihat dari kaca mata umum. Ditiap kota masih sangat sedikit terdapat kelompok musik keroncong (Orkes Keroncong). Di kota tempat tinggal saya misalnya yaitu Malang, di sini hanya terdapat sekitar 19 group keroncong yang ada. Angka ini bila dibandingkan dengan keberadaan group-group musik lainnya misalnya band, orkes melayu maka jumlahnya terpaut jauh sekali.
           Dengan jumlah yang sedikit itu tentunya banyak anggota yang saling mengenal antara satu dengan lainnya. Dan tidak jarang satu orang ikut bergabung dalam beberapa orkes keroncong. Ini dikarenakan masih jarangnya generasi-generasi penerus terutama untuk jenis alat-alat tertentu seperti biola dan flute. Mengapa demikian? Karena kedua jenis alat tersebut pada umumnya merupakan pemimpin dalam sebuah lagu keroncong sehingga seorang pemain biola maupun flute sedikit banyak juga dituntut untuk mengetahui dan menghafalkan lagu-lagu keroncong, jadi tidak sekedar mampu menguasai alatnya.Hal inilah yang sering menjadi kendala bagi orkes-orkes keroncong di Malang pada umumnya. Akan tetapi meskipun demikian tidak membuat semangat untuk terus melestarikan musik keroncong menjadi pudar.

Bravo Musik Keroncong !!!

PAMORI Malang Raya

                     PAMORI merupakan kepanjangan dari Paguyuban Artis dan Musisi Orkes Keroncong Indonesia. PAMORI Malang berdiri sejak 19-Oktober-2004 silam. Hingga saat ini PAMORI Malang telah mempunyai anggota kurang lebih 75 orang. Adapaun orkes keroncong yang tergabung dalam PAMORI Malang saat ini berjumlah sekitar 19 group. Jumlah ini mengalami penurunan dari tahun 2007 kemarin yaitu sebanyak 22 group. Akan tetapi juga ada beberapa orkes keroncong yang tidak tergabung dalam PAMORI dengan alasan tertentu, kurang lebih jumlahnya 2 group. Saat ini PAMORI di ketuai oleh Bapak Profesor Nur Basuki.Beliau adalah salah satu guru besar di Universitas Brawijaya Malang dan beliau termasuk sesepuhnya keroncong di kota
Malang.
Adapun Orkes Keroncong yang saat ini telah tergabung dalam PAMORI Malang Raya saat ini adalah sebagai
berikut:
No  Orkes Keroncong       Pimpinan             Alamat                                         Telpon
01. Abadi                       Bpk. Subali,SE       Jl. Ahmad Yani 6 Lawang              0341-426958
02. Aryna Nada               Ibu Yayuk S.         Jl. Musi 28 Malang                       0341-491153
03. Cakra Buana             Bpk. Kusnanto        Jl. Mayjen Panjaitan 17/21 Malang    0341-562769
04. Candra Kirana           Bpk. Salmon S.M      Jl. Mojo 5A Malang                        0341-571719
05. Citra Abadi               Ibu Sumiyati K         Jl. H.Ichwan Hadi V/3 Ngaglik Batu   0341-593712
06. Esha Karsa Nada       Ibu Hj. Soedati W.S  Jl. Bendungan Batu Jahe Kav.9        0341-571626
07. Gema Teratai             Bpk.H. Marijono S    Jl. Teratai 4 Cempokomulyo Kepanjen  0341-491153
08. Gita Brawijaya           Bpk. Arif Prayitno      Jl. Sukarno Hatta Indah II/35 Malang 0811360306
09. Irama Nada               Bpk. Drs. Slamet Ws  Jl. Ahmad Yani 174 Turen             085233088450
10. Malang Utara              Ibu Ir.Danar S         Jl. Sedap Malam C.16.25 Lawang       0341-427363
11. Junior Mahardika         Bpk. Darsono           Jl. Perum Citra Kepuh Raya A.16 Mlg  0341-6374813
12. Menari 22tai               Bpk. Cuk Widodo      Jl. Tanimbar 7 C Malang              0341-352077
13. Puspa Indah               Bpk. Gunarjo Gtr       Jl. Embong Brantas II/1611 A Mlg     0341-350996
14. Puspita Nada              Bpk.H. Marijono S      Jl. Teratai 4 Cempokomulyo Kepanjen  0341-491153
15. Sahabat Lama             Bpk. Afandi Harun     Jl. Patimura V/301 Batu Malang       0341-6214208
16. Gema Irama Nusantara Bpk. Mintoyo          Jl. Terusan Ambarawa 25 Malang       0341-562370



Musik Keroncong Musik Universal

           Sebagai salah satu unsur kebudayaan bangsa Indonesia sudah sepatutnya musik keroncong kita jaga dan lestarikan keberadaannya. Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang melakukannya. Sangat disayangkan apabila kita mengabaikan kebudayaan kita sendiri sedangkan kebudayaan orang lain kita agung-agungkan, padahal banyak sekali orang di luar sana yang menggemari musik keroncong. Jangan sampai suatu saat nanti kita belajar musik keroncong harus ke negeri orang, kan ironi sekali?
          Musik keroncong tergolong musik yang universal, karena banyak jenis musik yang bisa dimainkan dengan iringan musik keroncong, seperti langgam jawa, dangdut, pop, slow rock, country dan lain-lain. Ini merupakan suatu nilai lebih dari musik keroncong karena tidak semua jenis musik bisa melakukan itu. Bahkan apabila dikombinasikan dengan beberapa jenis musik lainnya hasilnyapun bisa menjadi menarik misalnya dengan orkestra ataupun musik modern. Kita bisa lihat pada lagu-lagu berikut ini misalnya pada lagu Keroncong Bandar Jakarta merupakan gabungan dengan orkestra atau lagu dangdut Bang Mandor yang merupakan gabungan keroncong dengan musik modern (band).
          Di dalam musik keroncong terdapat beberapa aturan yang baku atau yang lebih dikenal dengan istilah “pakem”. Pakem ini merupakan suatu aturan/ ketentuan yang berlaku untuk jenis lagu keroncong asli seperti langgam, keroncong dan stambul. Ketentuan ini meliputi banyaknya jumlah bar/ birama yang harus dimainkan dalam sebuah lagu keroncong. Akan tetapi juga terdapat beberapa pengecualian untuk lagu-lagu tertentu, misalnya pada lagu Keroncong Kemayoran. Keterangan lebih lanjut bisa dilihat di wikipedia. Untuk jenis lagu lainnya seperti pop, slow rock dan lain-lain tidak terdapat ketentuan yang baku, jadi terserah aransemen dari masing-masing kelompok (Orkes Keroncong).

Bravo Musik Keroncong !!!

Orkes Keroncong Esha Karsa Nada (EKN) Di Pentas Musik Keroncong RRI Malang

Pada tanggal 4 November 2008 Orkes Keroncong Esha Karsa Nada (EKN) berkesempatan untuk tampil kembali pada acara pentas musik keroncong RRI Malang yang kesekian kalinya. Pada kesempatan kali ini penampilan dirasakan banyak kekurangan. Masalah terbesar yaitu terletak pada kontrol sound system (back sound) yang tidak seimbang sehingga para pemain merasa kesulitan mengontrol besar kecilnya suara alat musik masing-masing. Walhasil banyak nada-nada yang fals saat hasil rekaman diperdengarkan.
Ya semoga perbaikan-perbaikan sound system terus dilakukan sehingga permainan yang maksimal bisa didapatkan.
Ini beberapa lagu yang ditampilkan saat itu:
01. Pembukaan
02. Langgam Dinda Bestari oleh Christ
03. Langgam Jauh Sudah oleh Tedjo
04. Andai Kau Datang oleh Nansita
05. Langgam Kota Solo oleh Marni S
06. Langgam Pulau Bali oleh Christina
07. Farewell oleh Christ
08. Ketaman Asmara oleh Christina
09. Keroncong Pemuda-pemudi oleh Tedjo
10. Hanya Ingin Kau Tahu oleh Nansita
11. Keroncong Mawar Sekuntum oleh Marni S
12. Sewu Kutho oleh Nansita
13. Keroncong Tembang Kiasan oleh Christ
14. Keroncong Bandar Jakarta oleh Tedjo
15. Langgam Bengawan Solo oleh Tedjo
16. Jatuh Cinta oleh Christ
17. Dll...

Bravo RRI Malang dan Musik Keroncong !!!

04 November 2008

Tentang Orkes Keroncong Esha Karsa Nada

                      Esha Karsa Nada (EKN) merupakan salah satu orkes keroncong yang berasal dari kota Malang. Orkes Keroncong Esha Karsa Nada berdiri sejak tanggal 19-07-2003 di bawah pimpinan Nyonya Hajjah Soedati Warsito Rasman istri dari Bapak Warsito. Bapak Warsito sendiri adalah seorang mantan Wakil Gubernur Jawa Timur periode tahun 1992 – 1994. Kemudian pada periode tahun 1994 – 1999 beliau menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Nama Esha Karsa Nada sendiri merupakan pergantian nama dari Orkes Keroncong yang dulunya bernama Indonesia Muda (IM) dan bermarkas di dekat pasar Klojen Malang tepatnya di depan gedung bioskop Mutiara lama.
Awal mulanya adalah adanya wasiat dari Almarhum Bapak Sundoro Hamijoyo pemimpin orkes keroncong Indonesia Muda (IM) yang kebetulan adalah saudara dari Ibu Hajjah Soedati W.R. sendiri. Beliau berpesan apabila beliau sudah meninggal maka segala urusan mengenai orkes keroncong diserahkan kepada saudarinya. Akhirnya sepeninggal beliau semua peralatan orkes keroncong beserta sound systemnya dipindahkan ke rumah Ibu Hajjah Soedati W.R. di jalan Bendungan Batu Jahe Malang. Dan setelah beberapa tahun kemudian nama orkes keroncong IM diganti dengan nama orkes keroncong Esha Karsa Nada tepatnya pada bulan maret 2004 hingga saat ini. Sekertariat Esha Karsa Nada sekarang beralamatkan di Jalan Bendungan Batu Jahe Kavling 9 Poharin Malang (dekat kampus ITN Malang) dan sekaligus merupakan studio latihan bagi EKN.
Sepanjang perjalanannya dari tahun ke tahun orkes keroncong Esha Karsa Nada mengalami beberapa kali pergantian formasi/ pemain. Banyak hal yang melatarbelakangi hal ini, mulai dari faktor usia pemain yang telah lanjut maupun factor kesibukan-kesibukan anggota yang sulit ditinggalkan sehingga tidak bisa terus-menerus aktif berlatih. Karena itulah EKN terus berusaha untuk mencari bibit-bibit baru sebagai generasi penerus di dalamnya. Untuk formasi tahun 2008 ini adalah sebagai berikut:

Nama Orkes Keroncong     : ESHA KARSA NADA
Alamat                                : Jl. Bendungan Batu Jahe Kavling 9 Malang Telp. 0341
Pimpinan                             : Ibu Hajjah Soedati Warsito Rasman
Pemusik

1. Bambang : Gitar Melodi
Keroncong EKN - Gitar Melodi - Bambang
From eshakarsanadacrew

2. Abdul Salam : Biola
Keroncong EKN - Biola - Salam
From eshakarsanadacrew

3. Koko : Keyboard
Keroncong EKN - Keyboard - Koko
From eshakarsanadacrew

4. Bukhori : Saxophone/ Flute
From eshakarsanadacrew

5. Setiyoso : Ukulele/ Cuk
Keroncong EKN - Ukulele - Setiyoso
From eshakarsanadacrew

6. Eko Sulistyo : Tenor/ Cak
Keroncong EKN - Tenor Cak - Eko
From eshakarsanadacrew

7. Nanang : Selo (Cello)
Keroncong EKN - Selo Cello - Nanang
From eshakarsanadacrew

8. Warno : Bass
Keroncong EKN - Kontra Bass - Warno
From eshakarsanadacrew

9. Second Cello : Nono
From eshakarsanadacrew

Penyanyi

1. Christina :
From eshakarsanadacrew

2. Christ :
Keroncong EKN - Singer - Christ
From eshakarsanadacrew

3. Tedjo :
Keroncong EKN - Singer - Tedjo
From eshakarsanadacrew

4. Nansita :
Keroncong EKN - Singer - Nansita
From eshakarsanadacrew

5. Marni S :
Keroncong EKN - Singer - Marni. S
From eshakarsanadacrew

6. Dio Annisa Hapsari
From eshakarsanadacrew

7. Agus Setyawan
From eshakarsanadacrew


Hingga saat ini orkes keroncong Esha Karsa Nada telah mempunyai jam terbang yang tinggi sehingga nama orkes keroncong Esha Karsa Nada ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat penggemar keroncong di kota Malang. Untuk jenis musiknya Esha Karsa Nada lebih cenderung progressif, jadi tidak melulu menampilkan lagu keroncong asli akan tetapi juga lagu-lagu umum, seperti slow rock, barat, pop, top 40, country dan lain-lain. Dengan menggunakan intro, maupun koda yang diaransemen sendiri, orkes keroncong Esha Karsa Nada mencoba untuk bisa masuk atau diterima oleh berbagai elemen masyarakat.baik itu golongan muda maupun yang tua, karena selama ini orkes keroncong lebih identik dengan musiknya orang-orang tua dan sangat jarang golongan muda yang menyukainya.

NB: Update continued...

Bravo Musik Keroncong !!!

03 November 2008

Keroncong Find

 
Esha Karsa Nada - Keroncong Information Blog - Copyright 2008 Malang